This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Minggu, 18 September 2011
Kujang
20.13
Agung Poetra Pratama
No comments
Pendahuluan
Jawa adalah salah satu dari 5 pulau besar yang ada di Indonesia. Sebenarnya pulau ini tidak hanya merupakan “daerah asal” orang Jawa semata karena di sana ada orang Sunda yang berdiam di bagian barat Pulau Jawa (Jawa Barat). Mereka (orang Sunda) mengenal atau memiliki senjata khas yang disebut sebagai kujang. Konon, bentuk dan nama senjata ini diambil dari rasa kagum orang Sunda terhadap binatang kud hang atau kidang atau kijang yang gesit, lincah, bertanduk panjang dan bercabang, sehingga membuat binatang lain takut.
Apabila dilihat dari bentuk dan ragamnya, kujang dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) kujang ciung (kujang yang bentuknya menyerupai burung ciung); (2) kujang jago (kujang yang bentuknya menyerupai ayam jago); (3) kujang kuntul (kujang yang bentuknya menyerupai burung kuntul); (4) kujang bangkong (kujang yang bentuknya menyerupai bangkong (kodok)); (5) kujang naga (kujang yang bentuknya menyerupai ular naga); (6) kujang badak (kujang yang bentuknya menyerupai badak); dan (6) kudi (pakarang dengan bentuk yang menyerupai kujang namun agak “kurus”). Sedangkan, apabila dilihat dari fungsinya kujang dapat pula dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: (1) kujang sebagai pusaka (lambang keagungan seorang raja atau pejabat kerajaan); (2) kujang sebagai pakarang (kujang yang berfungsi sebagai senjata untuk berperang); (3) kujang sebagai pangarak (alat upacara); dan (4) kujang pamangkas (kujang yang berfungsi sebagai alat dalam pertanian untuk memangkas, nyacar, dan menebang tanaman).
Struktur Kujang
Sebilah kujang yang tergolong lengkap umumnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) papatuk atau congo, yaitu bagian ujung yang runcing yang digunakan untuk menoreh atau mencungkil; (2) eluk atau siih, yaitu lekukan-lekukan pada badan kujang yang gunanya untuk mencabik-cabik tubuh lawan; (3) waruga yaitu badan atau wilahan kujang; (4) mata[1], yaitu lubang-lubang kecil yang terdapat pada waruga yang jumlahnya bervariasi, antara 5 hingga 9 lubang. Sebagai catatan, ada juga kujang yang tidak mempunyai mata yang biasa disebut sebagai kujang buta; (5) tonggong, yaitu sisi tajam yang terdapat pada bagian punggung kujang; (6) tadah, yaitu lengkung kecil pada bagian bawah perut kujang; (7) paksi, yaitu bagian ekor kujang yang berbentuk lancip; (8) selut, yaitu ring yang dipasang pada ujung gagang kujang; (9) combong, yaitu lubang yang terdapat pada gagang kujang; (10) ganja atau landaian yaitu sudut runcing yang mengarah ke arah ujung kujang; (11) kowak atau sarung kujang yang terbuat dari kayu samida yang memiliki aroma khas dan dapat menambah daya magis sebuah kujang; dan (12) pamor berbentuk garis-garis (sulangkar) atau bintik-bintik (tutul) yang tergambar di atas waruga kujang. Sulangkar atau tutul pada waruga kunjang, disamping sebagai penambah nilai artistik juga berfungsi untuk menyimpan racun[2].
Sebagai catatan, terdapat beberapa pengertian mengenai kata pamor. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), pamor adalah: baja putih yang ditempatkan pada bilah keris dan sebagainya; lukisan pada bilah keris dan sebagainya dibuat dari baja putih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:720) disebutkan bahwa pamor adalah baja putih yang ditempakan pada bilah keris dan sebagainya atau lukisan pada bilah keris dan sebagainya dibuat dari baja putih. Dalam Kamus Basa Sunda karangan Satjadibrata (1954:278) disebutkan bahwa pamor adalah “ngaran-ngaran gurat-gurat nu jiga gambar (dina keris atawa tumbak) jeung dihartikeun oge cahaya” yang artinya “pamor adalah nama garis yang menyerupai gambar (baik yang terdapat dalam keris ataupun mata tumbak) juga pamor dapat diartikan cahaya). Dalam bahasa Kawi, berarti campuran atau percampuran. Dan, dalam Enskilopedia Sunda, Alam, Manusia, dan Budaya (2000:400) disebutkan bahwa pamor adalah permukaan bilah keris yang dipercaya mengandung khasiat baik atau khasiat buruk. Pamor yang berkhasiat baik adalah pamor yang dapat memberi keselamatan kepada pemilik atau pemakainya. Sedangkan pamor yang berhasiat buruk adalah pamor yang membawa sial atau ingin membunuh musuh atau bahkan pemiliknya sendiri.
Selain itu, Ensiklopedia Sunda, Alam, Manusia, dan Budaya (2000:400) juga menyebutkan bahwa pamor berarti benda-benda yang berasal dari luar angkasa yang digunakan sebagai bahan pembuat kujang. Benda-benda luar angkasa dapat dibedakan menjadi: (1) meteorit, yaitu benda yang mengandung besi dan nikel yang bila dijadikan kujang akan berwarna putih keabu-abuan (pamor bodas). Pamor ini berkhasiat memberikan keselamatan; (2) siderit, yaitu benda yang hanya mengandung baja sehingga bila dijadikan kujang akan berwarna hitam (pamor hideung). Pamor ini biasanya berkhasiat buruk dan membahayakan; dan (3) aerolit, yaitu benda yang apabila telah dijadikan kujang akan berwarna kuning (pamor kancana).
Pamor yang terdapat pada senjata kujang diperkirakan berjumlah sekitar 87 jenis, yaitu: kembang pala, saleunjeur nyere, kenong sarenteng, malati sarenteng, padaringan leber, hujan mas, kemban lo, batu demprak, ngulit samangka, kembang lempes, malati nyebar, simeut tungkul, sinom robyong, beas mawur, baralak ngantay, sagara hieum, nuju gunung, rambut keli, mayang ligar, kembang kopi, tunggul wulung, kembang angkrek, tundung, sungsum buron, simbar simbar, sangga braja, poleng, ombak sagara, pulo tirta, manggada, talaga ngeyembeng, keureut pandan, tambal wengkon, huntu cai, bawang sakeureut, cucuk wader, gunung guntur, gajih, sanak, ngarambut, raja di raja, janus sinebit, kota mesir, lintang kemukus, kembang tiwu, sisit sarebu, tunggak semi, oray ngaleor, pari sawuli, sumur sinaba, selo karang, lintang purba, sumber, prabawa, pangasih, raja kam kam, riajah, bala pandita, pancuran mas, sumur bandung, adeg tilu, tangkil, kendagan, buntel mayit, kembang pakis, dua warna, karabelang, manggar, pandhitamangun suka, borojol, bugis, gedur, tunggak semi, tambol, tumpuk, sekar susun, huntu simeut, raja temenang, pulo duyung, bulan lima, pupus aren, wulan wulan, ruab urab, singkir ros tiwu, dan rante.
Pada zaman Kerajaan Pajajaran masih berdiri, orang yang ahli dalam membuat kujang disebut Guru Teupa. Dalam proses pembuatan sebilah kujang seorang Guru Teupa harus mengikuti aturan-aturan tertentu agar kujang dapat terbentuk dengan sempurna. Aturan-aturan tersebut diantaranya adalah mengenai waktu untuk memulai membuat kujang yang dikaitkan dengan pemunculan bintang di langit atau bintang kerti. Selain itu, selama proses pengerjaan kujang Guru Teupa harus dalam keadaan suci dengan cara melakukan olah tapa (puasa) agar terlepas dari hal-hal yang buruk yang dapat membuat kujang yang dihasilkan menjadi tidak sempurna. Dan, seorang Guru Teupa harus memiliki kesaktian yang tinggi agar dapat menambah daya magis dari kujang yang dibuatnya. Sebagai catatan, agar sebuah kujang memiliki daya magis yang kuat, biasanya Guru Teupa mengisinya dengan kekuatan gaib yang dapat bersifat buruk atau baik. Kekuatan gaib yang bersifat buruk atau jahat biasanya berasal dari roh-roh binatang, seperti harimau, ular, siluman dan lain sebagainya. Sedangkan kekuatan gaib yang bersifat baik biasanya berasal dari roh para leluhur atau guriyang.
Kelompok Pemilik Kujang
Konon, pada zaman Kerajaan Pajajaran masih berdiri, senjata kujang hanya boleh dimiliki oleh orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu berdasarkan status sosialnya[3] dalam masyarakat, seperti: raja, prabu anom (putera mahkota), golongan pangiwa, golongan panengen, golongan agama, para puteri serta kaum wanita tertentu, dan para kokolot. Sedangkan bagi rakyat kebanyakan, hanya boleh mempergunakan senjata tradisional atau pakakas, seperti golok, congkrang, sunduk, dan kujang yang fungsinya hanya digunakan untuk bertani dan berladang.
Setiap orang atau golongan tersebut memiliki kujang yang jenis, bentuk dan bahannya tidak boleh sama. Misalnya, kujang ciung yang bermata sembilan buah hanya dimiliki oleh Raja, kujang ciung bermata tujuh buah hanya dimiliki oleh Mantri Dangka dan Prabu Anom, dan kujang ciung yang bermata lima buah hanya boleh dimiliki oleh Girang Seurat, Bupati Pamingkis dan Bupati Pakuan. Selain oleh ketiga golongan tersebut, kujang ciung juga dimiliki oleh para tokoh agama. Misalnya, kujang ciung bermata tujuh buah hanya dimiliki oleh para pandita atau ahli agama, kujang ciung bermata lima buah dimiliki oleh para Geurang Puun, kujang ciung bermata tiga buah dimiliki oleh para Guru Tangtu Agama, dan kujang ciung bermata satu buah dimiliki oleh Pangwereg Agama. Sebagai catatan, para Pandita ini sebenarnya memiliki jenis kujang khusus yang bertangkai panjang dan disebut kujang pangarak. Kujang pangarak umumnya digunakan dalam upacara-upacara keagamaan, seperti upacara bakti arakan dan upacara kuwera bakti sebagai pusaka pengayom kesentosaan seluruh negeri.
Begitu pula dengan jenis-jenis kujang yang lainnya, seperti misalnya kujang jago, hanya boleh dimiliki oleh orang yang mempunyai status setingkat Bupati, Lugulu, dan Sambilan. Jenis kujang kuntul hanya dipergunakan oleh para Patih (Patih Puri, Patih Taman, Patih Tangtu, Patih Jaba, dan Patih Palaju) dan Mantri (Mantri Majeuti, Mantri Paseban, Mantri Layar, Mantri Karang, dan Mantri Jero). Jenis kujang bangkong dipergunakan atau dibawa oleh Guru Sekar, Guru Tangtu, Guru Alas, dan Guru Cucuk. Jenis kujang naga dipergunakan oleh para Kanduru, Para Jaro (Jaro Awara, Jaro Tangtu, dan Jaro Gambangan). Dan, kujang badak dipergunakan oleh para Pangwereg, Pamatang, Panglongok, Palayang, Pangwelah, Baresan, Parajurit, Paratutup, Sarawarsa, dan Kokolot.
Sedangkan, kepemilikan kujang bagi kelompok wanita menak (bangsawan) dan golongan wanita yang mempunyai tugas dan fungsi tertentu, misalnya Putri Raja, Putri Kabupatian, Ambu Sukla, Guru Sukla, Ambu Geurang, Guru Aes, dan para Sukla Mayang (Dayang Kabupatian), kujang yang dipergunakan adalah kujang ciung dan kujang kuntul. Sementara untuk kaum perempuan yang bukan termasuk golongan bangsawan, biasanya mereka mempergunakan senjata yang disebut kudi. Senjata kudi ini berbahan besi baja, bentuk kedua sisinya sama, bergerigi dan ukurannya sama dengan kujang bikang (kujang yang dipergunakan wanita) yang langsing dengan ukuran panjang kira-kira satu jengkal (termasuk tangkainya).
Cara Membawa Kujang
Sebagai sebuah senjata yang dianggap sakral dan memiliki kekuatan-kekuatan magis tertentu, maka kujang tidak boleh dibawa secara sembarangan. Ada cara-cara tertentu bagi seseorang apabila ia ingin pergi dengan membawa senjata kujang, diantaranya adalah: (a) disoren, yaitu digantungkan pada pinggang sebelah kiri dengan menggunakan sabuk atau tali pengikat yang dililitkan di pinggang. Kujang-kujang yang dibawa dengan cara disoren ini biasanya adalah kujang yang bentuknya lebar (kujang galabag), seperti: kujang naga atau kujang badak; (b) ditogel, yaitu dibawa dengan cara diselipkan pada sabuk bagian depan perut tanpa menggunakan tali pengikat. Kujang-kujang yang dibawa dengan cara demikian biasanya adalah kujang yang bentuknya ramping (kujang bangking), seperti kujang ciung, kujang kuntul, kujang bangkong, dan kujang jago; (c) dipundak, yaitu dibawa dengan cara dipikul tangkaian di atas pundak, seperti memikul tumbak. Kujang yang dibawa dengan cara demikian adalah kujang pangarak, karena memiliki tangkai yang cukup panjang; dan (d) dijinjing, yaitu membawa kujang dengan cara ditenteng atau dipegang tangkainya. Kujang yang dibawa dengan cara seperti ini biasanya adalah kujang pamangkas atau kujang yang tidak memiliki kowak atau warangka.
Nilai Budaya
Pembuatan kujang, jika dicermati secara seksama, di dalamnya mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain: keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Nilai keindahan tercermin dari bentuk-bentuk kujang yang dibuat sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan. Sedangkan, nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Tanpa nilai-nilai tersebut tidak mungkin akan terwujud sebuah kujang yang indah dan sarat makna. (pepeng)
Foto: http://www.geocities.com
Sumber:
Nandang. 2004. Senjata Tradisional Jawa Barat. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
R. Satjadibrata. 1954. Kamus Basa Sunda. Citakan ka-2. Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kementerian P.P dan K.
Edi S Ekadjati (ed). 2000. Ensiklopedi Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya
Kamus Umum Basa Sunda. 1975. Bandung: Ternate.
Daftar tokoh Sunda
20.13
Agung Poetra Pratama
No comments
Daftar tokoh Sunda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berikut ini adalah daftar tokoh-tokoh dari Indonesia yang berasal dari suku Sunda.
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Akademisi
- Jalaluddin Rakhmat, pakar komunikasi
- Gumilar Rusliwa Somantri, rektor UI
- Deddy Mulayana, pakar komunikasi
- Nina W Syam, pakar komunikasi
- Koesnadi Hardjasoemantri, rektor UGM 1986-1990
- Eef Saefulloh Fatah, pengamat politik UI
- Nina Herlina Lubis, pakar sejarah
[sunting]Aktivis
- Raden Dewi Sartika, pahlawan nasional
- Teten Masduki, ketua ICW
- Otto Iskandardinata, pahlawan nasional
- Ir. H Djuanda, pahlawan nasional
- Erry Riyana Harjapamengkas,KPK
[sunting]Selebritis
A---
- Aming, aktor
- Aom Kusman, Aktor,presenter
- Armand Maulana, penyanyi rock
- Andy /rif,penyanyi rok
- Aura Kasih, penyanyi pop
- Acil Bimbo, penyanyi pop
- Asmirandah,Artis
- Adrian Martadinata,Penyanyi Pop
- Agus Wisman, penyanyi
- Adly Fairuz,Artis
- Alam, Pedangdut
B---
- Betharia Sonata, penyanyi
- Baim Wong, model,aktor
C---
- Cinta Laura,Artis
- Cucu Cahyati,Artis, pedangdut
- Connie Suteja,Artis Film
- Chintami Atmanegara, aktris
- Charly, Penyanyi
- Conny Dio, Penyanyi
- Caca Handika,Pedangdut
- Cecep Reza,Aktor
- Cheche Kirani, penyanyi dangdut
- Candra Darusman, penyanyi
D---
- Dede Yusuf, aktor/politikus
- Derry Drajat, pembawa acara
- Dewi Gita, penyanyi pop
- Donna Harun,Penyanyi,model,pemain film
- Donny Kesuma,Presenter
- Deddy Stanzah, penyanyi
- Dara,Penyanyi Pop
- Desi Ratnasari, aktris
- Desi Novitasari,Aktris
- Donita,Artis
- Deswita Maharani,Artis
- Doel Sumbang,penyanyi pop,dangdut,sunda
- Denny Chandra,Penyanyi,aktor
- Dean Kuro Yuki, Penyanyi
- Dian Piesesha,Penyanyi
- Dike Ardila, penyanyi
- Dwi Andhika,Artis,penyanyi
- Dinda Kanyadewi, Aktris
E---
- Elvy Sukaesih,penyanyi dangdut
- Euis Darliah,aktris
- Evie Tamala,penyanyi dangdut
- Epy Kusnandar,Aktor,komedian
- Endang S Taurina, penyanyi pop
- Ebet Kadarusman, presenter,aktor
- Edi Brokoli, penyanyi,aktor
- Eeng Saptahadi,aktor
F---
- Ferry Maryadi,Artis,presenter
- Fitri Tropica,Artis,penyanyi
- Farid Hardja, penyanyi dangdut
G---
- Gunawan,aktor
- Galih Ginanjar,Aktor
- Ginanjar,Komedian,aktor
- Gita Gutawa,penyanyi
H---
- Happy Salma,artis,novelis
- Hedi Yunus, penyanyi pop
- Hesty Purwadinata,Presenter
- Hetty Koes Endang,Aktirs, penyanyi
I---
- Iwan Fals,penyanyi balada
- Irfan Hakim, aktor,presenter
- Indra Bruggman, aktor
- Intan Nuraini, aktris
- Itje Trisnawati, penyanyi dangdut
- Ike Nurjanah, penyanyi dangdut
- Iis Dahlia, penyanyi dangdut
- Ine Sinthya, penyanyi dangdut
- Iwa K, rapper
- Ikang Fawzi, Rocker, Aktor
- Ida Kusumah,Artis Film
- Iszur Muchtar,Penyanyi,aktor
- Irgy Ahmad Fahrezy,Artis,penyanyi
- Indah Pertiwi, Penyanyi
J---
- Jaka Bimbo,penyanyi pop
- Jaja Mihardja,Artis,penyanyi
- Jojon,Artis, komedian,komedian
- Jamie Aditiya,aktor
- Jihan Fahira, aktris
- Joe Project P, Aktor,penyanyi, komedian
- Julia Perez,Artis,penyanyi
- Joeniar Arief, penyanyi
K---
- Kang Ibing, komedian
- Koko Koswara, aktor
- Ki Daus,Komedian
- Kevin Aprilio,musisi/Viera
L---
- Lilis Karlina, penyanyi dangdut
- Laudya Chintya Bella, penyanyi,model,aktris
- Leylary Lesesne,model,aktris
M---
- Mieke Wijaya,Aktris
- Minati Atmanegara, aktris
- Mulan Jameela, penyanyi pop
- Maudy Koesnaedi,Artis
- Memes,Penyanyi pop,model,pemain film
- Melly Goeslow,Penyanyi Pop/Ketua Gabungan Artis Seniman Sunda
- Mandala Shoji,Artis Film
- Miing,komedian,politisi
- Mel Shandy, penyanyi rock
- Marcella Zalianty,Aktris
N---
- Nani Wijaya,Aktris
- Nia Ramadhani, aktris
- Nia Daniati,Penyanyi pop
- Nike Ardila, penyanyi pop
- Nicky Astria,Lady Rocker Indonesia
- Nia Dinata,Sutradara
- Nurul Arifin,Penyanyi pop,pemmain film,politisi
- Nadila, penyanyi pop
- Nita Thalia, penyanyi dangdut
- Nita Tilana, penyanyi
- Nuri Maulida,Aktris
O---
- Omesh,Aktor,komedian
- Olivia Zalianty,Aktris
P---
- Paramitha Rusady, penyanyi pop,aktris
- Peggy Melati Sukma,aktris
- Purie Andriani, penyanyi
Q---
R---
- Rieke Diah Pitaloka,aktris,politisi
- Rachel Maryam, aktris
- Reza Artamevia, penyanyi pop
- Rhoma Irama, penyanyi dangdut
- Ridho Irama,Artis, penyanyi dangdut
- Rossa,Penyayi Pop
- Raffi Ahmad,Presenter
- Ronald Surapradja,Artis,penyanyi
- Rianti Cartwright,Artis,penyanyi
- Ringgo Agus Rahman,Aktor
- Rina Gunawan,aktris
- Rachmat Hidayat, Aktor
- Ratu Felisha, aktris
- Raya Kohandi, Aktris
S---
- Sam Bimbo,Penyanyi pop
- Sahrul Gunawan, aktor
- Shanty,aktris/penyanyi
- Sule, komedian
- Syahrini,penyanyi pop
- Sania, penyanyi
- Sherina Munaf, penyanyi
- Shinta Dewi, penyanyi
- Sogi Indra Dhuaja,Artis
- Soraya Larasati,model,aktris
- Shezy Idris,model,aktris
T---
- Tamara Bleszynski, aktris
- Trie Utami, penyanyi pop
- Teddy Soeriaatmadja,Sutradara
- Tike Priatnakusumah,Komedian,artis,presenter
- Tika Putri,model,aktris
- Tetty Liz Indriati,model,aktris
U---
- Us us,Komedian
- Ully Sigar Rusady, penyanyi dangdut
- Ulfa Dwiyanti,presenter,aktris
V---
- Vina Panduwinata, penyanyi pop
- Vety Vera, pedangdut
W---
- Wawan Hanura,Penyanyi,aktor
- Widi Mulia, penyanyi pop
- Wiwid Gunawan,Model, Aktris
X---
Y---
- Yan Asmi, Komedian D'Bodor, penyayi pop
- Yana Julio, penyanyi
- Yulia Rachman,Artis
- Yosie Lucky, penyanyi
- Yunika, penyanyi
Z---
- Zaskia Adya Mecca, aktris
[sunting]Atlet
- Atep, pesepak bola
- Nandar Iskandar, pesepak bola
- Adeng Hudaya, pesepak bola
- Ricky Subagja, pebulu tangkis
- Robby Darwis, pesepak bola
- Yaris Riyadi, pesepak bola
- Wowo Sunaryo, pesepak bola
- Taufik Hidayat, pebulu tangkis
- Ajat Sudrajat, Pesepak bola
- Maman Abdurrahman, Pesepak bola
- Eka Ramdani, pesepak bola
- Indra Tohir, pesepak bola/pelatih
[sunting]Diplomat
- Hassan Wirajuda, menteri Indonesia
- Marty Natalegawa, menteri Indonesia
- Mochtar Kusumaatmaja, menteri Indonesia
- Nana Sutresna, duta besar PBB
- Sjafruddin Prawiranegara, duta besar
[sunting]Politisi
- Agum Gumelar, menteri Indonesia
- Ali Sadikin, gubernur DKI Jakarta
- Amirmachmud, Menteri Indonesia
- Andung Nitimiharja, menteri Indonesia
- Anton Apriantono, menteri Indonesia
- Armida Alisjahbana, menteri Indonesia
- Djuanda Kartawidjaja, perdana menteri Indonesia
- Ginandjar Kartasasmita, ketua DPD-RI
- Hidayat Jaelani, menteri Indonesia
- Iding Soemita, politikus Suriname kelahiran Tasikmalaja
- Willy Soemita, politikus Suriname, putera Iding Soemita
- Ipik Gandamana, menteri Indonesia
- Iwa Kusuma Sumantri, menteri Indonesia, Pahlawan Nasional
- Jusuf Anwar, menteri Indonesia
- Kusmayanto Kadiman, menteri Indonesia
- Mochtar Kusumaatmadja, menteri Indonesia
- Paskah Suzetta, menteri Indonesia
- Rachmat Witoelar, menteri Indonesia
- Sanusi Hardjadinata, menteri Indonesia
- Gatot Mangkoepradja, pendiri PNI
- Sarwono Kusumaatmadja, menteri Indonesia
- Suharna Surapranata, menteri Indonesia
- Suryadi Sudirja, menteri Indonesia
- Umar Wirahadikusumah, wakil presiden Indonesia
- Wimar Witoelar, politikus
- Yogie Suardi Memet, menteri Indonesia
- Ade Komarudin, politikus
- Yuddy Crisnandi, Politikus
- Agun Gunandjar Sudarsa, Politikus
- Laksamana Sukardi, menteri Indonesia
[sunting]Profesional
- Kusumah Atmadja,Ketua MA
- Rahardi Ramelan,Menteri Ristek
- Burhanuddin Abdullah, Gubernur BI
- Mochtar Kusumaatmaja, ahli hukum laut internasional
- Taufiequrachman Ruki, ketua KPK
- Sasa Djuarsa Sendjaya, ketua Komisi Penyiaran Indonesia
- Dadang Rahmat Hidayat, ketua Komisi Penyiaran Indonesia
- Suharna Surapranata, Menteri
- Armida Alisjahbana, Menteri
- Eman Suparman,Ketua Komisi Yudisial (KY)
- Jumhur Hidayat,Ketua Kepala BNP2 TKI
[sunting]Sastrawan
- Acep Zamzam Noor, penulis sajak
- Ajip Rosidi, ahli bahasa
- Ramadhan KH, penyair
- Hasan Mustapa, penyair
- Toepon Semoedi, pengarang cerita Suriname
- Godhi Suwarna, penyair
- Ayatrohaedi, penulis, guru besar bahasa
[sunting]Seniman
- Adie MS, komposer
- Asep Sunandar Sunarya, dalang
- Dwiki Dharmawan, komposer
- Erwin Gutawa, komposer
- Mimi Rasinah, penari topeng Cirebon
- Nia Dinata, sutradara film
- Purwacaraka, komposer
- Tati saleh, seniman
- Nano S, komposer
- Gilang Ramadhan , musisi
- Udjo Ngalagena , senikan angklung
[sunting]Ulama
- K.H. Abdullah Gymnastiar, dai
- Didin Hafiduddin, dai
- K. H.Ilyas Ruhiat, tokoh Nahdlatul Ulama
- Aam Amirudin, daii
- Mamah Dedeh, daiyah
- K.H.Jujun Junaedi, dai
- Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary, dai AhlusSunnah wal Jamaah
- Al-Ustadz Khotib Muwahhid, dai AhlusSunnah wal Jamaah
- Al-Ustadz Abdurrahman Mubarok, dai AhlusSunnah wal Jamaah
- Al-Ustadz Syuhada Al-Iskandar, dai AhlusSunnah wal Jamaah
- Al-Ustadz Hamzah Bajri, dai AhlusSunnah wal Jamaah
[sunting]Wartawan
- Atang Ruswita, pemimpin redaksi Pikiran Rakyat
- Atma Kusumah, Tokoh Pers Nasional
[sunting]Anchor
- Tina Talisa, TVOne
- Indy Rahmawati, TVOne
- Kania Sutisnawinata, Metro TV
- Desi Anwar, Metro TV
- Widya Saputra, Metro TV
- Prabu Revolusi, Metro TV
- Riyanni Djangkaru,Trans7
- Paramitha Sumantri, TVOne
[sunting]Lainnya
- Arya Raksadinata,raja panjalu
- Andadinata,pendiri silat
- Abu Bakar Faqih,ahli tarekat
- Aa Boxer,pendiri Tarung Drajat
- Ama Soewarma, ketua umum pandu wreda, tokoh otomotif